Biar Bisa Tidur Nyenyak di Tengah Gelombang Pasar
Menakar untung rugi investasi di Obligasi Negara Ritel (ORI) seri III
http://www.kontan-online.com/print.php?q=v&tahun=XI&edisi=47&id=12
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
Pemerintah menawarkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri III. Dengan bunga setinggi 9,4%, ORI jelas lebih menarik ketimbang deposito. Apalagi para agen penjual terus memangkas biaya. Tapi ingat, ORI juga punya kelemahan dan risiko.
Banyak orang belakangan tak bisa tidur nyenyak. Maklum, gejolak bursa saham dan kurs rupiah yang naik turun tak menentu membuat nilai investasi mereka terus terkikis.
Bila Anda termasuk salah satu investor yang sedang mencari-cari wahana investasi yang aman dan bunganya cukup mekar, ada kabar baik. Mulai 27 Agustus 2007 sampai 4 September 2007 pemerintah akan kembali menawarkan Obligasi Negara Ritel (ORI), yakni ORI seri ketiga alias ORI 003. Dalam rentang waktu itu, investor bisa memesan obligasi ritel di beberapa bank dan manajer investasi (MI) yang menjadi agen penjual. "Agen penjualnya sama dengan ORI seri kedua," ujar Rahmat Waluyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Negara.
Pada dasarnya, ORI III mirip dua ORI seri terdahulu. Instrumen ini bisa dibeli investor ritel dengan modal lumayan terjangkau, yakni minimal Rp 5 juta. Modal segitu bisa dapat 1 lot ORI yang terdiri dari lima unit obligasi yang nilai nominalnya Rp 1 juta per unit.
Tapi, ada bedanya. Pada ORI seri satu seorang investor bisa membeli ORI maksimal Rp 50 juta. Pada ORI II, batas maksimal naik drastis menjadi Rp 5 miliar. Nah, pada ORI III, batas maksimal diturunkan lagi menjadi Rp 3 miliar per investor. Selain itu, ORI III berjangka 4 tahun; sementara ORI seri I dan II hanya 3 tahun.
Perbedaan lainnya, soal suku bunga atau kuponnya. Patokannya, kata Rahmat, suku bunga ORI III lebih besar dari suku bunga deposito rata-rata bank pemerintah. "Kami juga akan mempertimbangkan bunga Surat Utang Negara bertenor sama dengan ORI III dan bagaimana arah suku bunga ke depan," imbuhnya.
Akhirnya, Selasa sore (21/8) lalu, pemerintah menetapkan kupon ORI III ini setinggi 9,4%. Angka yang terhitung lumayan tinggi dibandingkan dengan suku bunga deposito maupun BI rate.
---
Bunganya di atas SBI, tapi di bawah ORI II
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
Layakkah investor membeli ORI III? "Menurut saya, ini kesempatan baik, lantaran banyak orang yang kapok di saham karena harganya jeblok. ORI bisa jadi salah satu pilihan," kata Kostaman Thayib, Direktur Perbankan Ritel Bank Mega, salah satu agen penjual ORI.
Sebelumnya, para agen penjual ORI sepakat, bunga ORI III tak cukup sekadar di atas deposito. Nah, agar investor berminat membelinya, bunganya harus lebih tinggi dari suku bunga penjaminan dan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Tapi, agar tidak menganibal ORI II, bunganya tak lebih tinggi dari ORI II.
Ternyata kupon ORI III sebesar 9,4% ini berada di atas perkiraan para agen ORI yang menduga suku bunga ORI 003 akan berada di kisaran 8,5%-9% per tahun.
"Terus terang, kami kebat-kebit. Kalau kuponnya di atas 9%, sih, kami optimistis. Kalau hanya 8,5%, waduh, kami bisa mati, harus kerja keras memasarkannya," ujar Kaleb I. Limoel, Direktur Valbury Asset Management, satu dari tiga manajer investasi yang menjadi agen ORI. "Kalau bunganya mepet-mepet BI rate, ORI III kurang menarik," ucap Herry Gunardi, Senior VP Group Head Wealth Management Bank Mandiri.
Melihat kupon ORI III sesuai harapan pasar, ORI III jelas lebih menarik ketimbang deposito. Sebab, dibanding dengan produk simpanan di bank, obligasi eceran memiliki beberapa keunggulan.
Pertama, bunga ORI III lebih tinggi dari bunga deposito yang saat ini sekitar 6%-7% per tahun. Suku bunga deposito itu pun mungkin akan terus turun. Sebab, Bank Indonesia (BI) menargetkan patokan suku bunga Indonesia, BI rate, akan terus turun dari 8,25% saat ini menjadi 7,5% tahun depan. Sementara itu, suku bunga ORI III akan berlaku tetap hingga 4 tahun mendatang.
Kedua, ORI sama amannya dengan deposito. "ORI bebas dari risiko gagal bayar, sebab yang menerbitkannya adakah pemerintah," ujar Laksono, Chief Manager Consumer BCA.
Bahkan, jumlah dana yang diamankan di ORI bisa lebih besar, yakni maksimal Rp 3 miliar per orang; sedangkan penjaminan deposito hanya untuk simpanan dengan jumlah maksimal Rp 100 juta per nasabah. "ORI memang ditujukan untuk mereka yang ingin tidur nyenyak," imbuh Laksono.
Ketiga, investor ORI bisa menikmati keuntungan ganda. Dari pembagian kupon yang otomatis akan masuk ke rekeningnya saban bulan, dan dari selisih positif harga ORI jika dia menjualnya di pasar sekunder (capital gain).
Laiknya harga obligasi lain, harga ORI pun bisa naik jika suku bunga cenderung turun. Contoh nya, ORI seri I yang harganya kini sudah naik ke kisaran 105-107 dan ORI II yang sudah naik jadi 102.
---
Hitung dengan cermat pajak dan biayanya
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
Tapi, tentu ada pula beberapa kekurangan ORI daripada deposito. Pertama, karena suku bunga ORI III dipatok tetap dalam 4 tahun, ada risiko bunganya lebih rendah dari bunga pasar. Sebab, dalam rentang 4 tahun ke depan, inflasi dan BI rate bisa saja naik.
Kedua, investor memang bisa menjual ORI III di pasar sekunder, apalagi kini para agen pemasar wajib membeli kembali. Tapi, ada risiko kerugian alias capital loss. Ini terjadi jika investor menjual ORI di saat harganya sedang turun karena naiknya suku bunga.
Ketiga, pajak plus biaya untuk ORI umumnya lebih besar dari deposito. Ada dua macam pajak ORI, yakni pajak atas bunga obligasi sebesar 20% dan pajak atas capital gain.
Adapun biaya ORI meliputi:
- Biaya saat pembelian ORI, seperti biaya meterai, pembukaan rekening, dan lain-lain.
- Biaya selama investor memegang ORI, yang meliputi: biaya penyimpanan surat berharga, biaya transfer bunga ke rekening nasabah, dan biaya pelaporan ORI.
- Biaya penjualan ORI di pasar sekunder.
Jenis dan besarnya biaya itu berbeda-beda di setiap agen. Untungnya, berbeda dari ORI I, beberapa agen sudah memangkas berbagai biaya, kecuali biaya penjualan kembali di pasar sekunder.
Ambil contoh Bank Mega. Menurut Kostaman, Mega hanya memungut biaya penyimpanan ORI sebesar 0,005% atau minimal Rp 2.000 per bulan.
Beberapa bank agen ORI lain nya seperti BCA dan Bank Mandiri malah menggratiskan berbagai biaya itu termasuk biaya penyimpanan. "Paling, investor hanya bayar biaya meterai sebesar Rp 6.000," ujar Laksono.
Malah, ada yang benar-benar menggratiskan semua biaya tersebut. Sebut saja Trimegah Securities. "Kami tidak ada biaya, bahkan kami membebaskan biaya meterai dan transfer bunga," ujar Agus Salim, Head of Debt Capital Market Trimegah Securities.
Keempat, ternyata banyak orang khawatir membeli ORI lantaran takut datanya akan bocor ke Ditjen Pajak. "Sebab, yang mengeluarkan ORI adalah Departemen Keuangan yang membawahi Ditjen Pajak, berbeda dengan deposito yang di bawah BI yang datanya tertutup," beber Kaleb.
Sebetulnya, Menteri Keuangan sudah membuat pernyataan yang menjamin kerahasiaan data-data investor ORI. Toh, pasar ternyata tetap saja khawatir. "Kini dijamin kerahasiaannya, ke depan kita kan enggak tahu," timpal Kaleb.
Nah, silakan timbang untung- ruginya, dan keputusan sepenuhnya tentu ada di tangan Anda.
+++++
Cara Membeli dan Agen ORI III
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
Tata cara berinvestasi di ORI seri ketiga tak jauh berbeda dari ORI seri satu dan dua. Selama masa penawaran 27 Agustus-4 September, investor tinggal memesan ke agen pemasar resmi ORI.
Prosedurnya sederhana. Investor tinggal mengisi formulir dan memenuhi beberapa persyaratan administrasi. Lalu, menyetor dana ke rekening si agen pemasar.
Berikutnya, agen pemasar ORI akan mengajukan penawaran ke pemerintah. Jika semua penawaran sudah masuk, pemerintah akan menetapkan penjatahan untuk masing-masing agen. Jika terjadi kelebihan permintaan, agen akan mengembalikan dana milik si investor yang enggak kebagian.
Sementara itu, investor yang kebagian tinggal menunggu pembagian kupon tiap bulan. Jika ingin menjual sebelum jatuh tempo, investor tinggal mengajukan order jual ke agen. Jika harga ORI saat itu naik, Anda akan untung. Jika malah turun, Anda akan rugi.
Bila Anda bertahan hingga jatuh tempo, Anda akan menerima pengembalian dana sebesar 100% nilai nominal (pari).
16 agen penjual ORI: 1. Bank Mandiri 9. Bank Mega 2. Bank Lippo 10. Bank NISP3. Bank Permata 11. BNI 4. Bank Danamon 12. BRI 5. Bank Panin 13. BII 6. Bank Bukopin 14. BCA 7. Citibank 15. Trimegah 8. Danareksa 16. Valbury A
(by: Sinaga)
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]