LOLITA (1997, Showtime Pictures)
http://www.gsn-soeki.com/wouw/
Genre : Drama/Romance
Starring: Jeremy Irons, Dominique Swain,Frank Langella, etc.
Director: Adrian Lyne
Story : Vladimir Nabokov
Music : Ennio Morricone
Runtime : 137 minutes
The Story
Humbert Humbert, seorang professor berkebangsaan Inggris tiba di
Amerika untuk mengajar, ia pun lalu menyewa sebuah kamar di rumah yang
dihuni oleh Charlotte Haze dan puterinya Dolores Haze yang lebih akrab
dipanggil Lolita. Namun, semenjak pandangan pertama, Humbert sudah
tertarik pada Lolita. Si gadis ini dengan gayanya yang manja sudah
membuai pikiran Humbert hingga ke awang-awang. Secara samar-samar
diceritakan pula kisah lalu Humbert yang memiliki kisah romantis yang
tragis. Ternyata Lolita sendiri pun diam-diam sering menggoda
Humbert, menyadari bahwa adanya ketertarikan antara keduanya, Humbert
pun memutuskan untuk pergi berpetualang bersama Lolita. Dalam
perjalanannya inilah mereka menghabiskan waktu berdua, namun diam-diam
seseorang bernama Clare Quilty selalu membuntuti mereka, siapakah dia?
Benarkah ia polisi yang ingin membekuk Humbert karena berhubungan
dengan gadis dibawah umur?
Film ini disutradarai oleh Adrian Lyne yang terkenal lewat film-film
panas seperti Flashdance,9 1/2 weeks, dan Indecent Proposal.
Ceritanya sendiri diangkat dari novel karya Vladimir Nabokov. Akting
para bintangnya sendiri cukup baik ditampilkan oleh Lyne. Jeremy
Irons (M Butterfly) yang berperan sebagai Humbert menampilkan performa
akting yang ciamik. Begitu juga halnya dengan Dominique Swain
(Face/Off) yang berperan sebagai Lolita. Paras manisnya serta gaya
manjanya cukup pas memerankan tokoh Lolita, dan yang penting chemistry
antara kedua tokoh ini ditampilkan dengan baik oleh Irons dan Swain.
Begitu juga halnya dengan Frank Langella (Junior) yang memerankan
tokoh misterius, Clare Quilty. Oya, Langella sempat beradegan bugil
loh dalam film ini. Sementara tokoh Charlotte Haze diperankan oleh
Melanie Griffith (Shining Through).
Lyne meramu film ini dengan khas, lihat saja adegan pembuka film ini,
sebuah mobil yang berjalan zig zag diiringi oleh alunan musik sendu
garapan Ennio Morricone (Bugsy), seakan menggambarkan kebimbangan dan
kepedihan perasaan dari si tokoh utama, Humbert. Sayangnya cara
bertutur film ini memang agak sedikit bertele-tele dan mungkin sedikit
banyak akan membuat para penonton yang menyaksikannya akan merasa
jemu, namun kala film ini dirilis pada tahun 1997 sempat muncul
kontroversi tentang ide cerita yang diusung film ini, toh kesemuanya
ini berlalu begitu saja, bahkan film garapan Lyne ini bisa dibilang
sebuah film remake yang hampir selevel dengan versi 1962. Dari
prestasi box office sendiri, film ini meraih pendapatan yang
biasa-biasa saja, entah karena para moviegoers tidak begitu menyukai
ide ceritanya atau mungkin karena memang gaya bertutur film ini yang
terlalu melelahkan bagi ukuran sebuah film drama romans.
Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]