Mestinya kita tak ragu tuk singkirkan segala duri di jalan yang mungkin
saja dapat mencelakai diri kita sendiri dan bahkan orang lain,bukan! dengan
begitu kita tahu benar peran kita dalam kehidupan ini dan sadar betul
memang sudah kewajiban kita untuk berbuat kebaikan.Dengan demikian kita
tak perlu mengharap apapun dari kebaikan yang kita berikan pada dunia
ini meski ucapan terimakasih sekalipun.
Ironisnya seringkali terjebak dalam kamuflase kebaikan dengan menghiasi
diri dengan kilauan pujian. Dan lebih menyedihkan kita jadikan ia sebagai
kendaraan tuk sekedar tuk muluskan jalan tujuan pribadi yang ingin diraih
yang dikemas begitu manis, nan indah, dan dengan label kepentingan orang banyak.
Tak heran bila kita temui banyak kebaikan imitasi disetiap ladang kerumunan
orang. Banyak pula yang berlomba memproklamirkan kebaikan yang sudah
diperbuatnya, naif bukan!
Pahamilah oleh kita bahwa kebaikan dan ketulusan adalah dua sisi yang
saling mengikat, bila tali ketulusan putus terhempas maka reduplah cahaya
mulia kebaikan.
Dengan begitu tak usah risau dengan tiada kata terima kasih sekalipun
yang kita terima atas segala kebaikan yang diperbuat meski orang lain
tak paham kebaikan kita. Itu tak akan mengecilkan artinya. Biarkan cahaya
kebaikan menembus setiap dinding hati tuk percantik raga dan jiwa.
Biarkan dia menelurusi jalan di setiap saluran darah kita. Bebaskan
pikiran kita dari segala perasaan berjasa. Seperti orang bijak berkata,
tak perlu tangan kirimu tahu kebaikan apapun yang diperbuat tangan kananmu, bukan!
(mohamad yunus)
Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]