"Sebongkah Es dalam segelas air akan perlahan larut. Anda tidak akan
melihatnya kemudian, selain merasakan dinginnya air."
Ciputra, CEO Pembangunan Jaya pernah mengatakan bahwa pemimpin yang
berhasil adalah pemimpin yang kehadirannya nyaris tidak dirasakan orang
lain. Ada benarnya, jika yang dimaksudkan adalah seorang pemimpin harus
bisa menunjukkan hasil sehingga bisa dinikmati semua orang dan bukan hanya
gembar-gembornya (baca: keberadaannya) saja yang dirasakan mereka yang di
bawah.
Sebagai analogi mungkin seperti Anda mencampur sirop, begitu dituangkan
dalam segelas air, segera warnanya kelihatan. Pemimpin yang baik bukan
seperti sirop, tetapi seperti sebongkah es. Larut ke dalam air dan membuat
dingin air di sekitarnya,tetapi kemudian es itu sendiri tidak terlihat
karena sudah menyatu dengan air. Atau juga seperti garam, dapat dirasakan
hasil kehadirannya, tetapi nyaris 'peristiwa pengasinannya' tidak terlihat
oleh mata kita.
Efek visual dari warna-warni sirop memang dramatis. Celakanya banyak
"pemimpin dan manusia sirop" di sekitar kita. Dan celakanya lagi kita
memang semua gampang terpesona oleh hal-hal yang secara visual sangat
mempengaruhi emosional dan ego kita. Sejujurnya, kadang itu hanya
kosmetik. Bukankah air yang berwarna hijau atau merah, belum tentu terasa
enak, sebaliknya air yang kelihatan bening bisa jadi terasa asin atau
manis?
Selamat pagi dan selamat bekerja !
Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]