Kami 8 Juni 2006 Pkl 09:20 WIB
Luncuran awan panas (wedhus gembel) dari Gunung Merapi mendekati pemukiman. Laporan Tim SAR Balerante menyebutkan, awan panas kali ini sudah mencapai batas vegetasi di kawasan bukit Kancil Kukusan yang terletak antara Desa Kepuh Harjo, Cangkringan, Sleman, dan Desa Balerante Klaten. Guguran lava pijar sebanyak 11 kali ke arah Kali Krasak dengan jarak 2 km, 22 kali ke arah Kali Gendol dengan jarak 1 km. Pantauan kegempaan berdasarkan seismograf, gempa guguran 84 kali, gempa fase banyak 2 kali dan gempa tektonik 4 kali.
Kamis 8 Juni 2006 Pkl 11:23 WIB
Gempa terjadi di Sumatera Utara, berkekuatan 5,0 SR. Gempa dirasakan oleh warga di Pulau Nias, Sumut dan PUlau Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Pusat gempa terjadi di dalam laut.
Kamis 8 Juni 2006 Pkl 11:44 WIB
Gempa susulan di Yogyakarta berkekuatan 3,8 Skala Ricter (SR). Pada umumnya, gedung dan pertokoan di Malioboro belum beroperasi normal. Toko-toko yang sudah buka dan Malioboro Mall, karyawannya langsung berhamburan keluar dan membuat jalanan macet. Pusat perbelanjaan tersebut langsung tutup begitu gempa terjadi.
Kamis 8 Juni 2006
Prof Dr Suparkah mengatakan, "Ada patahan yang memanjang dari Ciputat, Banten hingga Kota, Jakarta Pusat. Patahan itu hanyalah salah satu faktor yang mungkin berpotensi menyebabkan gempa di Jakarta. Struktur ini menjelaskan, sebenarnya seluruh wilayah Indonesia rawan bencana, baik itu gempa, longsor atau yang lainnya. Seluruh Indonesia kecuali Kalimantan rawan bencana, karena itu yang terpenting adalah membuat masyarakat aware (sadar/waspada)".
Prof Dr Suparkah = Bagian Riset Bidang Geologi Struktur LIPI.
Gedung LIPI di Jl Gatot Subroto, Jakarta. Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]
Posted: 08 June 2006 07:58 | 4755 Reads -  |
|