Jepang adalah suatu negara yang mempunyai tingkat gempa bumi yang tinggi. Hal ini dapat dipakai sebagai sebuah pelajaran berharga. Contohnya adalah gempa bumi besar yang terjadi pada tahun 1995 yang merampas banyak nyawa tak berdosa dan menimbulkan sejumlah kerugian yang tak ternilai.
Oleh karena itu, kita harus siap baik secara mental maupun secara material untuk mencegah terjadinya kerugian sekecil mungkin jika saja terjadi gempa di suatu saat.
-------------
* Tindakan pencegahan :
(1) Mencari tempat yang paling aman di dalam rumah
(2) Mengadakan persediaan air minum 2~3 liter sehari / orang
(3) Mempersiapkan tas ransel untuk menempatkan barang-barang keperluan yang dibutuhkan oleh semua anggota keluarga, Misalnya : lampu senter, baterai cadangan, air minum, makanan, sejumlah uang tunai, kartu identitas, buku tabungan, korek api. Lilin, kotak P3K, helm atau tutup kepala lainnya, baju dalam, dan barang-barang berharga lain yang dirasakan perlu untuk dibawa
(4) Menguatkan barang-barang mebel dengan menggunakan logam agar tidak rubuh pada saat gempa terjadi
(5) Agar pecahan kaca jendela dan kaca lemari tidak berhamburan, tempelkan kaca film ( yang biasa ditempel di mobil )
(6) Mencatat nomor telpon darurat dan tempat yang bisa dihubungi dan mengerti bahasa negeri Anda ( bukan bahasa Jepang )
(7) Menegaskan tempat pengungsian, rumah sakit terdekat dan bagaimana cara pergi ke rumah sakit. Tanyakan tempat-tempat tersebut pada kantor wilayah kota atau kantor daerah tempat Anda tinggal.
-------------
* Ketika timbul gempa bumi:
(1) Utamakan keselamatan terlebih dahulu, dan mengungsi ke tempat pengungsian terdekat
(2) Matikan api dan kompor gas yang sedang dipakai. Matikan juga alat-alat yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika timbul kebakaran, maka padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api terdekat
(3) Membuka pintu dan mencari jalan keluar dari rumah
(4) Sedapat mungkin mempunyai informasi mengenai gempa bumi yang bisa didapatkan melalui TV, radio, ataupun telepon
(5) Tidak terburu-buru melompat keluar dari gedung. Biarkan gempanya mereda, dan sesudah agak tenang, mengeluarkan kotak P3K dan keluar menuju ke tanah kosong sambil melindungi kepala dengan menggunakan helm atau penutup kepala yang lain
(6) Agar tidak tersesat pada saat hendak pergi ke tempat pengungsian, periksa apakah ada orang yang tertinggal ( anggota keluarga, tetangga, dll )
(7) Ketika gempa terjadi pada saat sedang menyetir kendaraan, jangan langsung menggunakan rem darurat. Dekatkan kendaraan Anda menuju ke sebelah kiri bahu jalan sambil perlahan-lahan mengurangi kecepatan kendaraan. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, fasilitas gas yang mempunyai tegangan tinggi ataupun di bawah jembatan penyeberangan.
(8) Berjalan di tengah-tengah jalan yang luas. Berhati-hatilah terhadap papan reklame, barang-barang yang berjatuhan, tiang listrik rubuh dan juga terhadap serpihan kaca yang pecah.
-------------
* Setelah gempa bumi terjadi
Akan ada bahaya gelombang pasang atau gempa susulan. Sedapat mungkin kumpulkan informasi yang tepat melalui TV, radio atau koran. Jika keadaan tidak memungkinkan Anda untuk kembali ke rumah karena adanya gempa besar, segera hubungi kedutaan besar atau konsulat negeri sendiri untuk memberitahukan keadaan keselamatan Anda. Beritahukan juga alamat pengungsian yang saat ini dapat dihubungi pada Kedutaan Besar atau Konsulat Negeri agar mereka dapat memberikan informasi yang tepat pada pihak keluarga Anda. Hubungi juga pihak sekolah tempat Anda belajar atau kantor tempat Anda bekerja.
-----------------
* Buku indikasi berbahasa asing yang berguna pada saat terjadi bencana
Ketika terjadi bencana seperti gempa bumi, akan ada
informasi yang ditempel di tempat pengumuman yang ada di tempat-tempat pengungsian. Data-data tersebut adalah data resmi yang didapatkan dari sistem PDF. Ada 79 macam data yang didapatkan dari sistem PDF. Terjemahan ini tersedia dalam 10 pilihan bahasa yaitu bahasa Inggris, Cina, Tionghoa, Korea, Spanyol, Portugal, Tagalog, Vietnam, Muangthai dan bahasa Kamboja.
Lembaga pertukaran kebudayaan kemasyarakatan Yokohama ( Buku indikasi berbahasa asing yang bermanfaat jika terjadi bencana ) http://www.yoke.city.yokohama.jp/
* Catatan 1:
Silakan tanyakan mengenai hal ini pada kantor pemerintahan kota setempat. Konsultasikan juga dengan pihak penerjemah yang dapat berkomunikasi dalam bahasa Jepang dengan baik.
* Catatan 2:
Hal tersebut di atas adalah berdasarkan data bulan Juli 2002. Harap diperhatikan karena ada kemungkinan terjadi perubahan sistem.
Sumber:
http://www.clair.or.jp/tagengo/general_pdf/id/ID01-04.pdfSuka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]