Membuat Web yang Save untuk Bisnis
Penyebaran spyware ternyata lebih banyak dari kecerobohan pengguna Internet. Godaan untuk menjelajahi situs yang tidak terverifikasi content-nya selalu menjadi faktor utama. Setelah mereka terinfeksi maka tak pelak, bagi komputer mereka yang terhubung jaringan, akan menjangkiti komputer lain. Tak ada metode yang paling tepat, yang ada hanyalah kewaspadaan ekstra. Bagi pengguna Internet biasa mungkin gejalanya hanyalah penurunan kinerja komputer, namun bagi mereka yang mengakses dari jaringan komputer bisnis risikonya adalah pencurian data kritis.
Sugiarto Koh, merupakan Regional Sales Manager Blue Coat Systems, Inc, sebuah perusahaan penyedia aplikasi keamanan komputer.
By Widia Yurnalis
Topik di atas akan menjadi bagian dari wawancara dengan Sugiarto Koh, Regional Sales Manager Blue Coat Systems, Inc, sebuah perusahaan penyedia aplikasi keamanan komputer. Berikut petikan wawancaranya:
SDA: Bagaimana kabar spyware saat ini?
Sugiarto Koh (SK): Masalah utama spyware adalah dari pengguna komputer itu sendiri. Mereka membawa spyware dari luar ke dalam network mereka dan pergi ke situs-situs yang seharusnya tidak dikunjungi. Jadi pada umumnya, user yang sebenarnya mengundang spyware untuk masuk ke perusahaan.
SDA: Berapa banyak komputer yang terinterfeksi?
SK: Belum ada data yang pasti. Tapi, kalau dari perkiraan, mungkin sekarang sekitar 60-70 persen dari PC yang ada itu sudah terinfeksi spyware. Gejalanya, PC jadi pelan dan aplikasi-aplikasi yang di desktop menjadi lebih pelan.
SDA: Infrastruktur apa yang harus disiapkan untuk mengantisipasi spyware?
SK: Kalau dari sisi Blue Coat, sebenarnya kami sediakan proxy appliance. Jadi, untuk spyware, ada beberapa teknik yang digunakan untuk menghindari spyware supaya tidak masuk sampai ke perusahaan. Pertama, kita lock semua driver installer. Itu dari situs-situs spyware, mereka akan push seperti software yang kecil ke klien desktop. Kita akan block dari gateway. Jadi, sebelum masuk ke network, kita langsung block di gateway, sebelum infeksi ke PC-PC nya. Kedua, kita memiliki daftar situs-situs yang diketahui mengandung spyware, misalnya gator.com, cometcursor.com. Sebenarnya ratusan ribu jumlahnya. Itu sebenarnya bukan spyware, tapi termasuk situs yang sebenarnya tidak boleh dikunjungi orang. Jadi, langkah kedua kita blog supaya dari dalam kita tidak mengakses situs-situs yang mengandung spyware. Ketiga, kita memiliki spyware signatude juga. Jadi, semua content yang masuk ke dalam langsung kita scan supaya bisa diketahui bahwa content-nya bersih dan tidak mengandung spyware. Harganya mulai dari 2.500 USD hingga sekitar 150 ribu dolar. Tapi, yang 150 ribu dolar itu box yang besar dan biasanya digunakan untuk service provider.
SDA: Tapi, adakah sistem yang benar-benar aman?
SK: Security sebenarnya is a matter of policy. Ada banyak orang yang harus terlibat. Jadi, bukan cuma secure di pihak manajer, bukan cuma security engineer yang involve. Perusahaan juga harus tahu bahwa sebelum mereka memakai internet, mereka harus melihat acceptable used policy of internet itu seperti apa. Jadi, cukup banyak orang yang harus terlibat.
Memang produk-produk yang ada sekarang, pada dasarnya berusaha untuk membuat lebih secure, misalnya seperti firewall, IDS, antivirus, dan content security. Tapi, kalau kita lihat, itu belum cukup kalau mereka tidak punya security policy yang komprehensif.
SDA: Saat ini, apa yang menjadi trend attack terbaru?
SK: Kebanyakan attack yang masuk ke perusahaan biasanya lewat web. Karena itu, banyak virus, spyware, Trojan, yang masuk lewat web. Berarti solusi seperti web security gateway harus diperhitungkan juga untuk diimplementasikan di perusahaan.
SDA: Jadi, apa solusi untuk membuat web yang aman untuk bisnis?
SK: Kita harus tahu sumber-sumber content yang jelek dari mana. Kita juga harus tahu sumber-sumber virus itu darimana. Dari sisi perusahaan, mereka harus menghindari pekerja-pekerjanya untuk mengakses situs-situs yang mengandung virus seperti worm, trojan, dsb. Karena menghindarinya sangat sulit, jadi semua internet object yang masuk ke perusahaan semuanya harus di-scan supaya benar-benar bersih.
Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]