"Akh, masa' sih, yg benarr? i am a religious person??.." kata Susan, salah satu pengguna Internet. Bagaimana ia tidak terkejut? Bagi Susan, dirinya yang biasa-biasa aja, tidak mungkin dikategorikan sbg seorang yg religious. Jangankan religious, ibadahnya saja tidak rajin. "Pasti yg ngisi Johari ku ini ngaco deh.." tambahnya sambil menatap layar monitor komputernya.
Monitor di depannya itu menunjukkan gambar berupa kotak yg terdiri dari 4 area (kuadran). Masing-masing bertuliskan "Open", "Closed", "Hidden" dan "Blind". Empat kotak ini merupakan Johari Window. Jadi apa sebenarnya Johari Window ini?
Bbrp waktu lalu Joseph Luft dan Harrison Ingham membuat model analisa kepribadian yang diberi nama "Johari Window". Model analisis ini digunakan untuk memahami dinamika self-awareness dari perilaku, perasaan dan motif. Bertahun-tahun kemudian, Kevan Davis, seorang programmer dari Inggris terinspirasi untuk mengadaptasi model ini menjadi sebuah game interaktif.
Beralamat di www.kevan.org, Johari Window interaktif ini pertama kali dipublikasikan di internet pada tanggal 11 Februari 2006. Meski tidak memiliki latar belakang di bidang psikologi, tetapi ketertarikan Kevan terhadap bidang ilmu ini menginspirasikannya untuk membuat permainan self-assesment interaktif ini.
Animo publik terhadap permainan ini cukup besar. Menurut catatan Kevan sendiri, saat ini terdapat 456.149 halaman Johari Window pribadi di situsnya. Tetapi, ia tidak dapat memastikan apakah jumlah pengguna sebesar itu memang benar-benar ada, "..tidak ada cara untuk mengetahui apakah beberapa diantaranya merupakan kopian dari orang yang sama," tambahnya.
Untuk memainkan kuis ini, anda hanya perlu masuk kedalam halaman pribadi Johari Window milik teman anda. Disana, anda akan dihadapkan pada 55 kotak kecil, yang masing-masing berisi karakteristik seperti "ramah" atau "cerdas". Dari 55 kotak ini, anda dapat memilih lima atau enam diantaranya. Setelah menentukan pilihan, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah memasukkan pilihan anda. Di halaman berikutnya, anda akan disuguhi kuadran-kuadran yang berisikan perbandingan ketepatan jawaban anda, setelah dicek silang dengan pilihan yang telah dibuat oleh teman anda sebelumnya. Persilangan jawaban ini menjadi menarik apabila terjadi perbedaan mencolok antara sifat-sifat yang dipilih sang empu-nya jendela, dan temannya yang berperan sebagai penilai.
Saat ditanya apakah permainan ini dapat dibenarkan secara ilmiah, pembuatnya tidak dapat menjamin hal ini. Sistem jendela yang interaktif membuat hasilnya tidak dapat dikontrol, karena hasil permainan ini benar-benar bergantung pada masukan jawaban dari orang lain yang mengunjungi halaman jendela kita. "Permainan ini tidak dijalankan dengan cara ilmiah tertentu, karena orang-orang yang memainkan kuis ini dapat menjawab dengan cepat dan ceroboh, sesuka-suka mereka saja," kata Kevan. Meski hasilnya tidak dapat dijamin sepenuhnya, setidaknya permainan ini dapat digunakan sebagai cara yang adil untuk membandingkan pandangan seseorang akan dirinya dan juga pandangan teman-temannya sendiri. "Yang jelas, permainan ini cukup efektif untuk menjadi titik awal self-analysis," tambah Kevan.
Kalau anda ingin membuat Johari Window punyamu sendiri, klik :
http://kevan.org/johari
Selamat mencoba.
Semoga bermanfaat.
Suka dengan artikel ini? [Bagikan artikel ini ke teman2-mu di FACEBOOK. Klik disini]